Jumat, 16 Juli 2021

Aqidah Akhlaq XII MA

 Sabtu, 17 Juli 2021

BAB I

CERMINAN DAN NILAI MULIA AL-ASMĀ` AL-USNA

Berbagai perilaku dapat kita lakukan sebagai cerminan dari al-Asmā` al-usna. Dengan al-Asmā` al-usna kita mengusahakan kebaikan sebagai cerminan atas-Nya. Al- Asmā` al-usna merupakan gabungan dari dua kata yaitu al-Asma` berarti nama-nama, merupakan jama’ taksīr dari kata ismun berarti nama dan al-usna berarti paling baik, merupakan wazan mubālaghah dari kata usnun berarti baik. Dengan demikian pengertian al- Asmā` al-usna adalah nama-nama yang paling baik yang Allah Swt. perkenalkan melalui al- āyāt al-qauliyyah-Nya

Pada pembahasan bab pertama ini, kita akan mendalami al-Afuww, al-Razzāq, al- Malik, al-Hasīb, al-Hādi, al-Khālik dan al-Hakīm beserta cerminan perilaku yang bisa diambil dari-Nya.

 

A.   Maha Pemaaf (Al-‘Afuww)

1.         Pengertian Al-‘Afuww

Nama al-‘Afuww merupakan nama ke-83 dari 99 al-Asmā` al-usnā. Kata al- ‘Afuww, terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf ‘ain, fa`, dan wauw. Maknanya yaitu meninggalkan sesuatu dan memintanya. Dari sini lahir kata ‘afwu yang berarti meninggalkan sanksi terhadap yang bersalah (memaafkan). Dalam beberapa kamus kata ‘afwu berarti menghapus, membinasakan dan mencabut akar sesuatu.

Kata al-‘Afuww berarti Allah Maha memafkan kesalahan hambanya. Pemaafan Allah tidak hanya tertuju pada mereka yang bersalah secara tidak sengaja atau melakukan kesalahan yang tidak diketahui, melainkan pemaafan secara universal diberikan kepada semua hamba-Nya bahkan sebelum mereka meminta maaf. Allah

Swt. berfirman Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi

pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah maha Pengampun, Maha Penyantun” (QS. Ali ‘Imrān [3]: 155)

Dalam al-Qur`an kata ‘afwu ditemukan ada 35 kali dengan berbagai bentuk dan makna. Dan kata ‘afwu ditemukan tiga kali yang merujuk kepada Allah.

2.Teladan dari nama baik Al-‘Afuww

a.    Meyakini bahwa Allah memaafkan kesalahan hambanya

b.    Perintah untuk menjadi manusia pemaaf dan penutup aib orang lain

 

B.      Maha Pemberi Rezeki (Ar-Razzāq)

1.         Pengertian Ar-Razzāq

Nama ar-Razzāq merupakan nama ke-18 dari 99 al-Asmā` al-usnā. Kata Ar- Razzāq terambil dari akar kata ra`, za`, dan qaf, berarti rezeki atau penghidupan. Dalam KBBI, rezeki berarti sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan, dapat berupa makanan, nafkah, dan hal-hal lain

Imam Ghazali menjelaskan kata ar-Razzāq adalah Dia yang menciptakan rezeki dan menciptakan yang memberi rezeki, serta Dia pula yang mengantarnya kepada mereka dan menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya.

Dalam al-Qur`an, ayat-ayat yang menggunakan akar kata razaqa banyak ditemukan. Akan tetapi ayat yang mengandung kata ar-Razzāq hanya ditemukan pada Surah ad-Dzāriyāt [51]: 58:

“Sesungguhnya Allah adalah Ar-Razzāq (Maha Pemberi Rezeki) yang memiliki kekuatan yang kukuh”. (QS. ad-Dzāriyāt [51]: 58)

 

2.         Teladan dari sifat Ar-Razzāq

a.       Meyakini bahwa Allah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya serta berusaha mendapatkan rezeki

Allah menjamin rezeki makhluknya dengan menjadikan bumi ini sebagai bahagian dari rezeki-Nya. Allah menjadikan bumi ini kaya akan sumber daya alam yang dapat dikelola oleh manusia. Oleh karena itu, kita harus jeli melihat peluang rezeki dalam bumi yang kaya ini. Agar jeli melihat peluang ini, kita harus melewati tiga syarat yaitu: 1) Berusaha dengan maksimal dengan cara yang baik;

2) Yakin bahwa keberhasilan akan diraih dengan usaha maksimal; 3) Memasrahkan diri atas hasil apapun yang telah didapatkan.

 

b.      Saling berbagi rezeki kepada makhluk lain

 

ALLAH maha Penguasa (Al-Malik)

3.         Pengertian Al-Malik

Nama al-Malik merupakan nama ke-18 dari 99 al-Asmā` al-usnā. Kata al- Malik secara umum diartikan raja atau penguasa. Kata al-Malik terdiri dari huruf mim, lam, dan kaf yang rangkaiannya mengandung arti kekuatan dan kesahihan. Imam al-Ghazali menjelaskan arti al-Malik ialah Dia yang tidak butuh pada sesuatu dan Dia adalah yang dibutuhkan. Dia adalah Penguasa dan Pemilik secara mutlak segala hal yang ada. Hasilnya, al-Malik memiliki kuasa atas pengendalian dan pemeliharaan kekuasaan-Nya.

Dalam al-Qur an, kata al-Malik terulang sebanyak lima kali. Dan dua

diantaranya dirangkaikan dengan kata aq dalam arti pasti dan sempurna yakni pada Surah Thāhā [20]: 114 dan Surah al-Mu`minūn [23]: 116. Allah berfirman:

“Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca al-Qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu,    dan    Katakanlah:    "Ya    Tuhanku,    tambahkanlah    kepadaku   ilmupengetahuan." (QS. Thāhā [20]: 114)

 

4.         Teladan dari nama baik Al-Malik

a.       Meyakini bahwa Allah Maha Menguasai segala kekuasaan

b.      Meminta izin kepada pemilik barang dan bertanggung jawab

Selain meminta izin kepada Allah, manusia diminta bertanggung jawab atas segala hal yang mereka lakukan lebih-lebih kepada orang yang dianugerahi kerajaan-Nya (dunia).

Raja (penerima amanat) di dunia pun dituntut untuk mengatur dan mengendalikan kehidupan di dunia dengan sebaik-baiknya. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa raja yang hakiki yaitu, 1) Kerajaannya berupa kalbu dan wadah kalbunya, 2) Bala tentaranya ialah syahwat, amarah, dan nafsunya, 3) Rakyatnya adalah lidah, mata, tangan, dan seluruh anggota badannya.

 

Maha Mencukupi dan Maha Pembuat Perhitungan (Al-asīb)

5.         Pengertian Al-asīb

Nama al-asīb merupakan nama ke-41 dari 99 al-Asmā` al-usnā. Kata al- asīb berakar kata dari huruf a`, sin, dan ba` mempunyai arti menghitung dan mencukupkan. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa al-asīb merupakan Dia yang mencukupi siapa yang mengandalkannya. Sifat ini tidak disandang kecuali Allah sendiri, karena Allah saja lah yang dapat mencukupi dan diandalkan oleh semua makhluk.

 

6.         Teladan dari nama baik Al-asīb

a.       Meyakini bahwa hanya Allah yang memberi kecukupan dan membuat perhitungan

b.      Mengevaluasi diri secara konsisten

Kerjakan Ulangan di bawah ini


Soal Tryout UAMNUBK MA

 soal aqidah  Soal Try out Aqidah Akhlak UAMNUBK MA