Kamis 15 Juli 2021
PERADABAN ISLAM
PADA MASA DAULAH ABBASIYAH
A. Sejarah
Lahirnya Daulah Abbasiyah
Kebangkitan Daulah Abbasiyah dimulai dengan
gerakan-gerakan perlawanan terhadap kekuasaan Daulah Umayyah di Andalusia pada
masa kepemimpinan Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pada masa Umayah, proses
Arabisasi sangat kental dalam tampuk kepemimpinan, kurang melibatkan kaum Mawali/Azam (non Arab) dan memberikan
denda kepada bangsa-bangsa yang dikuasai serta harus adanya jizyah bagi para muallaf, serta tidak melibatkan kaum Syiah, Kahawarij dalam pemerintahannya.
Gerakan-gerakan perlawanan terhadap Daulah Umayyah menemukan momentumnya ketika
para tokoh pemrakarsa Daulah Abbasiyah di antaranya Muhammad bin Ali,
menjadikan kota Kuffah sebagai pusat kegiatan rintisan kekuasaan yang baru.
Gerakan Muhammad bin Ali mendapat dukungan dari kelompok
Mawali yang selalu ditempatkan sebagai masyarakat strata dua. Selain itu, juga
dukungan kuat dari kelompok Syi’ah yang sejak dari awal tidak berpihak kepada
Daulah Umayyah. Kepemimpinan Daulah Umayyah berakhir pada tahun 132 H (750 M)
dengan wafatnya pemimpin terakhir yaitu Khalifah Marwan bin Muhammad di Fustat,
Mesir pada 132 H/705 M dan dengan demikian secara de facto berdirilah kekuasaan Daulah Abbas atau Kekhalifahan
Abbasiyah.
Daulah Abbasiyah merupakan salah satu pilar kejayaan
umat Islam pada masa klasik. Pada zamannya, tidak ada bangsa yang menandingi
gemerlapnya peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa
itu, sehingga bisa dikatakan bahwa zaman keemasan Islam muncul pada saat itu.
Daulah Abbasiyah sangat berjasa dalam memberikan kontribusi peradaban dan
keilmuan yang terus menginspirasi tokoh- tokoh ilmuwan muslim dan bahkan sampai
ilmuwan barat dari zaman klasik sampai zaman modern. Hampir tiga abad lamanya,
banyak di antara peninggalan Daulah Abbasiyah menjadi saksi bisu kejayaan Islam
di Timur Tengah, Asia bahkan sampai Eropa.
Daulah Abbasiyah berkuasa selama hampir enam abad
(132-656 H/750-1258 M), didirikan oleh Abul Abbas As Saffah dibantu oleh Abu
Muslim Al Khurasani, seorang panglima Muslim yang berasal dari Khurasan, Persia
dan Abu Ja’far Al Manshur (754- 775 M) yang banyak berjasa dalam membangun
pemerintahan Daulah Abbasiyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri
dan penguasa Daulah ini adalah keturunan Abbas paman Nabi Saw.
Pada mulanya, Daulah Abbasiyah menjadikan Al-Anbar
(Al-Hasyimiyah) sebagai pusat pemerintahan pada masa-masa permulaan, setelah
beberapa lama ibukota dipindahkan ke Baghdad dan dijadikan ibu kota sekaligus
sebagai pusat kegiatan dalam menjalankan roda pemerintahan. Pada masa khalifah
Al-Mahdi, wilayah Islam sangat luas, meliputi wilayah yang sebelumnya dikuasai
oleh Daulah Umayyah, Jazirah Arab, Afrika dan sebagain wilayah Asia sampai
perbatasan China sebelah barat.
B. Khalifah-khalifah
Daulah Abbasiyah
Pemerintahan Daulah Abbasiyah terbagi menjadi lima
periode. Dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, sistem
pemerintahan dan kebijaksanaan militer. Selama kurang lebih lima setengah abad,
pemerintahan Daulah Abbasiyah dipimpin oleh 37 orang khalifah. Berikut ini
adalah para khalifah yang memberikan peranan penting dalam perjalanan panjang
Daulah AbbasiyahAbul Abbas As-Saffah (750-754 M)
Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas,
merupakan khalifah pertama pemerintahan Daulah Abbasiyah. memiliki garis nasab
yang menisbatkan dirinya kepada Hasyim, buyut Nabi Muhammad Saw. As-Saffah
merupakan Khalifah pertama pemerintahan Daulah
Abbasiyah.
Kemenangan yang didapatkan atas Daulah Umayyah,
menjadikan Daulah Abbasiyah secara otomatis menggantikan pemerintahan
sebelumnya. Para pendukung Daulah Abbasiyah diwakili dalam pemerintahan baru.
Orang-orang Yahudi, Kristen Nestorian, dan Persia diwakili secara baik dalam
pemerintahan Abu al-Abbas dalam meneruskan administrasi pemerintahan Daulah
Abbasiyah. Dalam masa pemerintahan As-Saffah juga didirikan pabrik kertas
pertama di Samarkand.
Abu al-Abbas adalah seorang revolusioner yang bisa
menaungi kaum non- Muslim dan non-Arab. Sangat berbeda dengan Daulah Umayyah
yang menolak pasukan dari 2 golongan itu. Pada masa pemerintahannya, saat
pasukan Abbasiyah menguasai Khurasan dan Irak, dia keluar dari persembunyiannya
dan dibaiat sebagai Khalifah pada tahun 132 H/ 749 M. Setelah itu dia mengalahkan
Marwan bin Muhammad dan mengakhiri pemerintahan Daulah Umayyah pada tahun yang
sama. Abul Abbas Daulah wafat pada tahun 136 H/753 M dalam usia yang masih
sangat muda.
Tolong klick absen di bawah ini