Rabu, 14 Juli 2021

SKI XI MA

 Kamis 15 Juli 2021


PERADABAN ISLAM

PADA MASA DAULAH ABBASIYAH

 

 

A.     Sejarah Lahirnya Daulah Abbasiyah

Kebangkitan Daulah Abbasiyah dimulai dengan gerakan-gerakan perlawanan terhadap kekuasaan Daulah Umayyah di Andalusia pada masa kepemimpinan Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pada masa Umayah, proses Arabisasi sangat kental dalam tampuk kepemimpinan, kurang melibatkan kaum Mawali/Azam (non Arab) dan memberikan denda kepada bangsa-bangsa yang dikuasai serta harus adanya jizyah bagi para muallaf, serta tidak melibatkan kaum Syiah, Kahawarij dalam pemerintahannya. Gerakan-gerakan perlawanan terhadap Daulah Umayyah menemukan momentumnya ketika para tokoh pemrakarsa Daulah Abbasiyah di antaranya Muhammad bin Ali, menjadikan kota Kuffah sebagai pusat kegiatan rintisan kekuasaan yang baru.

Gerakan Muhammad bin Ali mendapat dukungan dari kelompok Mawali yang selalu ditempatkan sebagai masyarakat strata dua. Selain itu, juga dukungan kuat dari kelompok Syi’ah yang sejak dari awal tidak berpihak kepada Daulah Umayyah. Kepemimpinan Daulah Umayyah berakhir pada tahun 132 H (750 M) dengan wafatnya pemimpin terakhir yaitu Khalifah Marwan bin Muhammad di Fustat, Mesir pada 132 H/705 M dan dengan demikian secara de facto berdirilah kekuasaan Daulah Abbas atau Kekhalifahan Abbasiyah.

Daulah Abbasiyah merupakan salah satu pilar kejayaan umat Islam pada masa klasik. Pada zamannya, tidak ada bangsa yang menandingi gemerlapnya peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu, sehingga bisa dikatakan bahwa zaman keemasan Islam muncul pada saat itu. Daulah Abbasiyah sangat berjasa dalam memberikan kontribusi peradaban dan keilmuan yang terus menginspirasi tokoh- tokoh ilmuwan muslim dan bahkan sampai ilmuwan barat dari zaman klasik sampai zaman modern. Hampir tiga abad lamanya, banyak di antara peninggalan Daulah Abbasiyah menjadi saksi bisu kejayaan Islam di Timur Tengah, Asia bahkan sampai Eropa.

Daulah Abbasiyah berkuasa selama hampir enam abad (132-656 H/750-1258 M), didirikan oleh Abul Abbas As Saffah dibantu oleh Abu Muslim Al Khurasani, seorang panglima Muslim yang berasal dari Khurasan, Persia dan Abu Ja’far Al Manshur (754- 775 M) yang banyak berjasa dalam membangun pemerintahan Daulah Abbasiyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa Daulah ini adalah keturunan Abbas paman Nabi Saw.

 

Pada mulanya, Daulah Abbasiyah menjadikan Al-Anbar (Al-Hasyimiyah) sebagai pusat pemerintahan pada masa-masa permulaan, setelah beberapa lama ibukota dipindahkan ke Baghdad dan dijadikan ibu kota sekaligus sebagai pusat kegiatan dalam menjalankan roda pemerintahan. Pada masa khalifah Al-Mahdi, wilayah Islam sangat luas, meliputi wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Daulah Umayyah, Jazirah Arab, Afrika dan sebagain wilayah Asia sampai perbatasan China sebelah barat.

 

B.     Khalifah-khalifah Daulah Abbasiyah

Pemerintahan Daulah Abbasiyah terbagi menjadi lima periode. Dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, sistem pemerintahan dan kebijaksanaan militer. Selama kurang lebih lima setengah abad, pemerintahan Daulah Abbasiyah dipimpin oleh 37 orang khalifah. Berikut ini adalah para khalifah yang memberikan peranan penting dalam perjalanan panjang Daulah AbbasiyahAbul Abbas As-Saffah (750-754 M)

Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, merupakan khalifah pertama pemerintahan Daulah Abbasiyah. memiliki garis nasab yang menisbatkan dirinya kepada Hasyim, buyut Nabi Muhammad Saw. As-Saffah merupakan Khalifah pertama pemerintahan Daulah Abbasiyah.

Kemenangan yang didapatkan atas Daulah Umayyah, menjadikan Daulah Abbasiyah secara otomatis menggantikan pemerintahan sebelumnya. Para pendukung Daulah Abbasiyah diwakili dalam pemerintahan baru. Orang-orang Yahudi, Kristen Nestorian, dan Persia diwakili secara baik dalam pemerintahan Abu al-Abbas dalam meneruskan administrasi pemerintahan Daulah Abbasiyah. Dalam masa pemerintahan As-Saffah juga didirikan pabrik kertas pertama di Samarkand.

Abu al-Abbas adalah seorang revolusioner yang bisa menaungi kaum non- Muslim dan non-Arab. Sangat berbeda dengan Daulah Umayyah yang menolak pasukan dari 2 golongan itu. Pada masa pemerintahannya, saat pasukan Abbasiyah menguasai Khurasan dan Irak, dia keluar dari persembunyiannya dan dibaiat sebagai Khalifah pada tahun 132 H/ 749 M. Setelah itu dia mengalahkan Marwan bin Muhammad dan mengakhiri pemerintahan Daulah Umayyah pada tahun yang sama. Abul Abbas Daulah wafat pada tahun 136 H/753 M dalam usia yang masih sangat muda.


Tolong klick absen di bawah ini

Absensi Kelas XI MA


Soal Tryout UAMNUBK MA

 soal aqidah  Soal Try out Aqidah Akhlak UAMNUBK MA