Pusat – Pusat Peradaban Masa Bani Abasiyah
Bersamaan dengan tumbuhnya peradaban dengan pesat , maka kota kota di wilayah
Abasiyah banyak yang tumbuh berkembang menjadi kota-kota pusat peradaban Islam.
Tumbuh berkembang pusat-pusat peradaban Islam dapat menarik berbagi bangsa di
dunia untuk belajar dari kota-kota pusat peradaban Islam tersebut , terutama yang paling
banyak datang untuK belajar adalah mahasiswa dari eropa Inggris dan Prancis.
a. Bagdad
Kota Bagdad di bangun oleh khalifah ke 2 al Mansur tahun 136 H. Tujuan al Mansur
Membangun kota ini ialah untuk seteril dari kelompok syiah maupun kelompok bani
Umaiyah yang baru saja dikalahkan. Letaknya di tebing sungai Dajlah. Dari sungai ini
Jalannya trasportasi barang dari India, Sind, Cina, Bashra, Ahwaz, Wasit, Mausil, Diar
Bakar dan Diar Rabi’ah. Bagdad di bangun oleh 1000 pekerja dari seluruh wilayah
Islam diawasi oleh arsitek ahli dari eropa yang dibayaar dengan harga mahal oleh
Khalifah al Mansur. Di dalam kota Bagdad dibangun berbagai peradaban oleh khalifah
al Mansur seperti istanah, masjid, madrasah, kuttab dn perpustakaan, darul khaliah atau
perkampungan khalifah dan failitas lainnya. Pada masa Harun al Rasyid kota Bagdad
di bangun menjadi lebih sempurnah, dengn fasilitas pendidikan, diantaranya berdiri
Universitas Nizamiyah dan Perpustakaan Baitul Hikmah , dilengkapi dengan faslitas
belajar yang lengkap. Pada ahirnya kota Bagdad menjadi kota yang makmur, maju
dan kaya dengan tamadun, ilmu pengetahuan dan kebaikan serta mendapat peratian
seluruh kaum muslimin dan terkenal di seluruh dunia. Selanjutnya banyamahasis dari
datang untuk belajr di kota Bagdad.
b. Samarra
Diriwayakan bahwa , asal kata samarra dri bahasa arab yang artinya = siapa yang me
lihat pasti senang. Kota ini di bangun di timur sungai Dajlah, sejauh seratus kilo me
ter dari kota Bagdad. Asalnya di bangun oleh Harun dari sebuah kota tua, khalifah
Hrun menggali sebuah sungai yang dekat dengan istanah namanya Taqul. Selanjutnya
Khalifah alMuktasim jug telah membangun sebuah istanah yang dihadiakan kepada
Permaisurinya. Kota itu di bangun karena kota Bagdad semakin sesak dengan pendu
duk dan peradaban. Di antara bangunan - bagunan besar yang indah di kota samarra
ialah mahligai khaliah al Mutwakkil khalifah ke 10 yang diberi namamaligai al –Arus
selanjutnya di bangun mahligai-mahligai halifah berikutnya, al Mukhtar dan al Walid.
c. Karkh
Kota Karkh di bangun oleh khalifah al Mansur dengan tujuan kota bayangan bagi
Bagdad sebagai kota pusat pemerintahan. Kota Bagdad yang sudah penuh sesak de
ngan berbagau baguan, Masjid, istanah, madrasah, maktab dan bagunan fasilitas pe
merintahn lainnya, maka kota Karkh oleh khalifah al Mansur memindahkan pusat-
pusat perniagaan dipindahkan dari kota Bagdadke kota Karkh. Pernigan yang dominan
adalah perniagaan minyak wangi, tukang-tukang besi, , tukang-tukang kayu, perniaga-
an-perniagaan pakaian dan senjata, serta perniagaan bunga, dan perniagaan alat musik.
d. Anhar (Hasyimiyah)
Kota Anhar adalah kota tua yang dibangun oleh salah seorang raja Persia yang bergelar Herklius. Pada saat Abasiyah berdiri maka khalifah pertama Abu Abas assafah memperbaiki kota ini dan mengganti namanya menjadi kota Hasyimiyah. Pada saat al
Mansur menjadi khalifah kedua, dia merasa tidak aman , karena pernah mendapat ancaman dari lawan politik, maka khalifah selalu pesimis tinggal di kota ini. Selanjutnya khalifah al Mansur merancang untuk mendirikan kota baru yang namanya Bagdad. Meskipun ibu kota Abasiyah di pindahkan ke Bagdad di wilayah bekas kekuasaan Romawi timur yang terkenal dengan Babilonia akan tetapi Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat peradaban Islam Abasiyah sampai sekarang. Selama 4 tahun Abu Abas menjadi khalifah kota ini menjadi pusat ibu kota Abasiyah. Pada saat perkembangan peradaban Abasiyah mengalamimasa puncak kejayaan, Hasyimiyah termasuk salah satu pusatnya pegembangan ilmu pengetahuan.
e. Bukhara dan Samarkand
Dua kota ini terdapat di wilayah paling jauh di wilayah perbatasan dengan Mongol.
Sejarah berdiri dua kota ini adalah ketika Iskndar Zulkarnain diperintahkan allah agar
membatasi hegomoni Mongol mengadakan serangan ke wilayah lain. Iskandar di utus
ke wilayah ini yang sekarang dikenal dengan nama wilayah Tranxoania dan memba
ngun Bukhara Samarkand menjadi pusat kota bagi komunitas di wilayah ini.. duakotaini Islam masuk kewilayah Pada masa
Abasiyah berkuasa dua kota ini dikembangakan menjadi dua pusat peradaban besar. Di di kota ini lahir ulama-ulama seperti Imam Bukhari dan Imam Samarkandi.
f. Mesir
Mesir sejak dahulu kalah telah berdiri beberapa kota tua yang dalam searah Mesir
Kuno telah kita kenal beberapa kota seperi Alexaderia, Fustat dan Kahira yang
Sekarang dikenal dngan nama Kairo. Pada saat wilayah ini dikuasaai Abasiyah,berdi
ri beberapa beberapa Universitas dan Mesjid, Univesitas al Azhar dan Mesjid quatul
4.Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat.
Ilmu pengetahuan Islam memasuki dan berkembang di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo, Cordoba dan Sevilla, kemudian mengalir ke negara-negara Barat lewat para kaum terpelajar Barat. Mereka meterjemahkan karangan buku-buku dari Islam dalam bahasa Barat.Diantara pelajar dari Barat antara lain :
1. Abolard Bath. Berpendidikan Islam dari Toledo kemudian menjadi ahli matematika serta sebagai filosof Inggris yang terkenal.
2. Mazarabes. Beliau seorang muslim dan mengubah namanya menjadi Petrus Alphonsi supaya tidak di curigai, setelah bekerja sebagai dokter di Istana Raja Inggris Henri I. Setelah mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, kemudian beliau membuka perguruan tinggi dan mengajarkan pengetahuan Islam. Ia termasuk orang yang berjasa menyebarkan Islam di Inggris.
3. Archedeacon Dominico Gundissavi. Dengan meniru Khalifah Al-Makmun, beliau mendirikan ”Bait Al-Hikmah” (Badan Penterjemah / House of Wesdom) dari pihak pemerintah Kristen di Toledo yang waktu itu badan tersebut dipimpin oleh Raymond. Disana disalinlah buku-buku berbahasa Arab yang belum terbakar.
4. Ibnu Dawud (seorang Muslim dari bangsa Yahudi). Di Barat ia terkenal dengan nama Avendeath. Ia menyalin buku-buku berbahasa Arab kedalam bahasa Latin, tentang Astronomi dan Astrologi.
5. Gerard Cremona. Lahir di Cremona Itali tahun 1114 M. Kemudian pindah ke Toledo, disana ia menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahasa Lati tentang Ilmu Filsafat, matematika dan Kedokteran, semuanya berjumlah 80 buah.
Menurut pengakuan para ahli kebudayaan dan ahli ilmu pengetahuan Barat, bahwa peradaban di negara-negara Barat banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam. Berbagai orang pandai Eropa sekarang merasa bahwa kehidupan Eropa sebenarnya dibelit oleh kebudayaan Islam di sekelilingnya. Dan untuk melepaskan diri dari kebudayaan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin kerena mereka sendiri telah mengakui kebudayaan ini adalah kebudayaan sendiri.
Pengakuan para ahli dari Barat tentang pengaruh Islam terhadap dunia Barat di masa lalu, diantaranya adalah :
1. Prof. Dr. Charles Singer. ”Di Barat Ilmu Tasrih (Anatomi) dan Ilmu Kedokteran sebenarnya tidak ada, ilmu mengenal penyakit dipergunakan dengan cara-cara yang bukan-bukan, seperti dengan jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan, tukang jual obat dan takhayul yang dijadikan untuk pengobatan”.
2. Para Orientalis Spanyol. ”Buku karangan Ilmu Filsafat buah pikiran ahli Filsafat Islam yaitu Ibnu Rusyd Al-Ghazali”. Jadi pernyataan tersebut berarti bahwa filsafat Islam sangat mempengaruhi filsafat Barat.
3. Ibnu Tumlus (ahli Ilmu Ukur, Ilmu Perbintangan, Ilmu Musik dan Aritmatika), ”Orang-orang Islam telah jauh melampaui kepandaian orang-orang Barat ... ”
4. Dr. Peter Du Berg. ”Pendeta Peter the Venerable berangkat ke Toledo hendak menyalin Al-Qur’an, tetapi pendeta tersebut takjub ketika melihat Yahudi Islam sedang menulis di atas benda tipis halus (kertas), kemudian ia membawa kepandaian umat Islam dalam membuat kertas itu ke Paris ”.
5. Prof. H.A.R. Gibb (Maha Guru London University). “Sastra Barat itu berasal dari sastra Muslimin, tidaklah ada yang mempertengkarkan dan memperselisihkannya ”.
6. Prof. Leo Weiner (sastrawan). ” Kontak pengaruh sastra Islam dengan sastra Eropa dimulai pada abad VII M ”.
7. Prof. Kodrad. Dalam bukunya ” Ubar den Usprung deermite Literichen Minnesang” yang diterbitkan di Swiss tahun1918,menyatakan bahwa Eropa mendapat sastra dan nyala api peradaban moderen adalah dari Islam”.
Klik absen d bawah ini