Rabu, 11 Agustus 2021

SKI XI MA

Kamis. 12 Agustus 2021

 
 


           Pusat – Pusat Peradaban Masa Bani  Abasiyah

                 Bersamaan  dengan tumbuhnya  peradaban dengan pesat         , maka kota kota di wilayah

            Abasiyah  banyak  yang  tumbuh  berkembang  menjadi kota-kota pusat peradaban Islam.

            Tumbuh berkembang  pusat-pusat peradaban Islam dapat menarik berbagi bangsa di

            dunia  untuk belajar dari kota-kota pusat  peradaban Islam tersebut , terutama yang paling

            banyak datang untuK  belajar adalah mahasiswa  dari eropa Inggris  dan Prancis.

 

a.      Bagdad

            Kota Bagdad  di  bangun oleh khalifah  ke 2  al Mansur tahun  136 H. Tujuan al Mansur

            Membangun kota  ini ialah  untuk seteril   dari  kelompok  syiah maupun  kelompok bani

            Umaiyah  yang baru saja dikalahkan. Letaknya di  tebing  sungai Dajlah. Dari  sungai  ini

            Jalannya  trasportasi  barang dari India, Sind, Cina, Bashra, Ahwaz, Wasit, Mausil,  Diar

            Bakar  dan Diar Rabi’ah. Bagdad  di  bangun  oleh  1000 pekerja dari  seluruh  wilayah

            Islam  diawasi oleh arsitek  ahli  dari  eropa  yang  dibayaar dengan harga  mahal  oleh

            Khalifah  al  Mansur. Di dalam kota  Bagdad dibangun berbagai peradaban oleh khalifah

            al Mansur  seperti  istanah, masjid, madrasah,  kuttab dn  perpustakaan, darul khaliah atau  

            perkampungan  khalifah dan failitas lainnya. Pada  masa Harun al  Rasyid  kota  Bagdad

            di  bangun menjadi  lebih sempurnah, dengn  fasilitas  pendidikan,  diantaranya  berdiri

            Universitas  Nizamiyah  dan Perpustakaan Baitul  Hikmah ,  dilengkapi  dengan faslitas

            belajar  yang  lengkap. Pada  ahirnya kota  Bagdad menjadi  kota yang  makmur, maju

            dan  kaya dengan tamadun,  ilmu pengetahuan dan  kebaikan  serta  mendapat peratian

            seluruh  kaum muslimin dan  terkenal di seluruh  dunia. Selanjutnya  banyamahasis  dari

            datang  untuk  belajr  di  kota  Bagdad.

 

b.      Samarra

            Diriwayakan  bahwa , asal kata  samarra dri  bahasa arab  yang  artinya = siapa  yang  me

            lihat pasti senang.  Kota  ini  di bangun  di timur  sungai Dajlah,  sejauh  seratus  kilo me

            ter dari  kota  Bagdad. Asalnya  di bangun  oleh  Harun  dari  sebuah  kota  tua, khalifah

            Hrun menggali  sebuah  sungai yang  dekat  dengan istanah namanya Taqul. Selanjutnya

            Khalifah alMuktasim jug  telah  membangun sebuah  istanah  yang  dihadiakan kepada

            Permaisurinya. Kota  itu  di  bangun karena  kota Bagdad semakin  sesak dengan pendu

            duk dan  peradaban. Di antara bangunan -  bagunan besar yang  indah di  kota  samarra

            ialah  mahligai khaliah  al Mutwakkil khalifah  ke  10 yang  diberi  namamaligai al –Arus

            selanjutnya  di bangun mahligai-mahligai halifah berikutnya, al  Mukhtar  dan al Walid.

 

c.       Karkh

            Kota Karkh  di bangun oleh  khalifah  al Mansur  dengan  tujuan kota  bayangan  bagi

            Bagdad  sebagai kota pusat  pemerintahan. Kota  Bagdad yang  sudah  penuh  sesak de

            ngan  berbagau baguan, Masjid, istanah,  madrasah, maktab dan   bagunan  fasilitas  pe

            merintahn  lainnya,  maka kota Karkh  oleh  khalifah  al  Mansur  memindahkan pusat-

            pusat perniagaan dipindahkan  dari  kota Bagdadke kota  Karkh. Pernigan  yang  dominan

            adalah perniagaan minyak  wangi,  tukang-tukang  besi, ,  tukang-tukang kayu, perniaga-

             an-perniagaan pakaian  dan senjata, serta  perniagaan bunga, dan perniagaan alat  musik.

 

d.      Anhar  (Hasyimiyah)

Kota Anhar  adalah  kota  tua  yang  dibangun  oleh salah  seorang raja  Persia  yang  bergelar  Herklius. Pada saat Abasiyah berdiri maka khalifah  pertama Abu  Abas assafah memperbaiki  kota  ini  dan  mengganti namanya menjadi kota Hasyimiyah. Pada  saat al

Mansur  menjadi khalifah  kedua,  dia merasa  tidak  aman , karena pernah  mendapat ancaman  dari lawan politik, maka khalifah selalu pesimis tinggal di kota ini.  Selanjutnya  khalifah  al Mansur  merancang untuk mendirikan kota  baru yang namanya  Bagdad. Meskipun ibu kota  Abasiyah di pindahkan  ke  Bagdad di wilayah bekas  kekuasaan  Romawi  timur  yang  terkenal dengan Babilonia akan tetapi Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat  peradaban Islam Abasiyah sampai sekarang. Selama  4  tahun Abu  Abas menjadi khalifah  kota ini menjadi pusat  ibu  kota Abasiyah. Pada saat perkembangan peradaban Abasiyah  mengalamimasa  puncak  kejayaan,  Hasyimiyah  termasuk salah  satu pusatnya pegembangan ilmu pengetahuan.

 

e.      Bukhara  dan  Samarkand

            Dua kota ini terdapat  di wilayah  paling jauh di wilayah perbatasan  dengan Mongol.

            Sejarah  berdiri  dua  kota  ini adalah ketika Iskndar Zulkarnain diperintahkan  allah agar

            membatasi hegomoni  Mongol  mengadakan  serangan ke  wilayah lain. Iskandar  di  utus

            ke  wilayah  ini  yang sekarang  dikenal  dengan nama  wilayah Tranxoania dan  memba

            ngun Bukhara  Samarkand menjadi pusat  kota bagi komunitas di wilayah ini.. duakotaini                        Islam masuk    kewilayah  Pada masa

Abasiyah  berkuasa dua  kota  ini  dikembangakan menjadi dua  pusat  peradaban besar. Di di kota ini lahir ulama-ulama  seperti Imam  Bukhari dan Imam  Samarkandi.

 

f.        Mesir

            Mesir sejak  dahulu kalah telah  berdiri beberapa  kota  tua  yang  dalam  searah  Mesir

 Kuno telah  kita  kenal  beberapa kota  seperi Alexaderia, Fustat  dan  Kahira  yang 

Sekarang  dikenal dngan nama  Kairo. Pada  saat  wilayah  ini  dikuasaai Abasiyah,berdi

ri beberapa beberapa Universitas  dan Mesjid, Univesitas  al Azhar  dan  Mesjid quatul

           

        4.Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat.

Ilmu pengetahuan Islam memasuki dan berkembang di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo, Cordoba dan Sevilla, kemudian mengalir ke negara-negara Barat lewat para kaum terpelajar Barat. Mereka meterjemahkan karangan buku-buku dari Islam dalam bahasa Barat.Diantara pelajar dari Barat antara lain :

1.         Abolard Bath. Berpendidikan Islam dari Toledo kemudian menjadi ahli matematika serta sebagai filosof Inggris yang terkenal.

2.         Mazarabes. Beliau seorang muslim dan mengubah namanya menjadi Petrus Alphonsi  supaya tidak di curigai, setelah bekerja sebagai dokter di Istana Raja Inggris Henri I. Setelah mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, kemudian beliau membuka perguruan tinggi dan mengajarkan pengetahuan Islam. Ia termasuk orang yang berjasa menyebarkan Islam di Inggris.

3.         Archedeacon Dominico Gundissavi. Dengan meniru Khalifah Al-Makmun, beliau mendirikan ”Bait Al-Hikmah”  (Badan Penterjemah / House of Wesdom) dari pihak pemerintah Kristen di Toledo yang waktu itu badan tersebut dipimpin oleh Raymond. Disana disalinlah buku-buku  berbahasa Arab yang belum terbakar.

4.         Ibnu Dawud (seorang Muslim dari bangsa Yahudi). Di Barat ia terkenal dengan nama Avendeath. Ia menyalin buku-buku berbahasa Arab kedalam bahasa Latin, tentang Astronomi dan Astrologi.

5.         Gerard Cremona. Lahir di Cremona Itali tahun 1114 M. Kemudian pindah ke Toledo, disana ia menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahasa Lati tentang Ilmu Filsafat, matematika dan Kedokteran, semuanya berjumlah 80 buah.

 

Menurut pengakuan para ahli kebudayaan dan ahli ilmu pengetahuan Barat, bahwa peradaban di negara-negara Barat banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam. Berbagai orang pandai Eropa sekarang merasa bahwa kehidupan Eropa sebenarnya dibelit oleh kebudayaan Islam di sekelilingnya. Dan untuk melepaskan diri dari kebudayaan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin kerena mereka sendiri telah mengakui kebudayaan ini adalah kebudayaan sendiri.

     Pengakuan para ahli dari Barat tentang pengaruh Islam terhadap dunia Barat di masa lalu, diantaranya adalah :

1.         Prof. Dr. Charles Singer. ”Di Barat Ilmu Tasrih (Anatomi) dan Ilmu Kedokteran sebenarnya tidak ada, ilmu mengenal penyakit dipergunakan dengan cara-cara yang bukan-bukan, seperti dengan jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan, tukang jual obat dan takhayul yang dijadikan untuk pengobatan”.

2.         Para Orientalis Spanyol”Buku karangan Ilmu Filsafat buah pikiran ahli Filsafat Islam yaitu Ibnu Rusyd Al-Ghazali”. Jadi pernyataan tersebut berarti bahwa filsafat Islam sangat mempengaruhi filsafat Barat.

3.         Ibnu Tumlus (ahli Ilmu Ukur, Ilmu Perbintangan, Ilmu Musik dan Aritmatika), ”Orang-orang Islam telah jauh melampaui kepandaian orang-orang Barat ... ”

4.         Dr. Peter Du Berg”Pendeta Peter the Venerable berangkat ke Toledo hendak menyalin Al-Qur’an, tetapi pendeta tersebut takjub ketika melihat Yahudi Islam sedang menulis di atas benda tipis halus (kertas), kemudian ia membawa kepandaian umat Islam dalam membuat kertas itu ke Paris ”.

5.         Prof. H.A.R. Gibb (Maha Guru London University). “Sastra Barat itu berasal dari sastra Muslimin, tidaklah ada yang mempertengkarkan dan memperselisihkannya ”.

6.         Prof. Leo Weiner (sastrawan)” Kontak pengaruh sastra Islam dengan sastra Eropa dimulai pada abad  VII M ”.

7.         Prof. Kodrad. Dalam bukunya ” Ubar den Usprung deermite Literichen Minnesang” yang diterbitkan di Swiss tahun1918,menyatakan bahwa Eropa mendapat sastra dan nyala api peradaban moderen adalah dari Islam”.

Klik absen d bawah ini

Absensi xima


Soal Tryout UAMNUBK MA

 soal aqidah  Soal Try out Aqidah Akhlak UAMNUBK MA