Pada masa Kekhalifahan Umayyah,
terjadi beberapa kali pemberontakan Berber di wilayah Afrika Utara, yang
berhasil dipadamkan antara lain oleh para panglima Muawiyyah
bin Hudaij, Uqbah bin Nafi, Abu
Muhajir bin Dinar, Zuhair
bin Qais, Hasan
bin Nu'man, Musa
bin Nusair, dan Thariq bin Ziyad.[5]
Penyebaran Islam kemudian tersebar lebih jauh lagi
dengan melintasi Gurun Sahara,
terutama oleh kaum Murabithun yang
pada abad ke-11 menaklukkan Maroko, Ghana,
dan daerah-daerah lainnya.[4] Selanjutnya kaum Muwahiddun melanjutkan ke Afrika Barat dan Afrika Tengah sampai pada 541 H.[5] Setelah itu timbullah
kerajaan-kerajaan Islam yang didirikan oleh suku-suku penduduk asli pedalaman
Afrika di Mali, Chad, Sudan, Nubia, Somalia, Zanzibar, Malawi, Kongo, dan
Mozambik yang terus melanjutkan penyebaran agama Islam melalui dakwah dan
pedagangan pada abad-abad selanjutnya.[5]
Kerajaan dan kesultanan[sunting | sunting
sumber]
Berikut ini daftar beberapa kerajaan, kekaisaran,
dinasti, kesultanan, keimaman, keamiran, atau negara Islam terkenal yang pernah
berkuasa di Afrika:
Islam telah mulai dikenal di Afrika pada awal
masa berkembangnya, yaitu pada peristiwa hijrah pertama ke
Habsyah (Abisinia).[1] Menurut kepercayaan umat Islam,
raja Ashamah
bin Abjar dan beberapa pengawalnya memeluk agama Islam, setelah mendapatkan
keterangan dari para Sahabat Nabi yang
hijrah tersebut.[1][2]
Pada saat ini, Islam merupakan salah satu agama terbesar
di Afrika, dengan jumlah penganut kira-kira
sebanyak 460 juta jiwa (Friedenthal, 2014).[3] Dari jumlah tersebut, sekitar
setengahnya tinggal di wilayah Arab Maghribi di Afrika Utara, yaitu di negara-negara Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, dan wilayah Sahara Barat.[3] Komunitas kaum Muslim juga dapat ditemukan tersebar di
setiap negara di kawasan Afrika Sub-Sahara.[3] Jumlah penganut Islam
diperkirakan masih terus berkembang dengan pesat di Afrika, baik karena
aktivitas dakwah maupun pertumbuhan penduduk yang
tinggi di komunitas mereka.[3]
Agama Islam tersebar secara berkelanjutan di Afrika
pada masa Kekhalifahan Rasyidin,
dan masuk melalui wilayah-wilayah Mesir, Nubia, Ethiopia, serta Afrika Utara lainnya.[4] Pada awal masuknya Islam di
Mesir, penduduk Koptik memberikan
dukungan karena pasukan Muslim membebaskan mereka dari tekanan Kekaisaran Romawi
Timur (Bizantium).[4] Pada masa pemerintahan
Khalifah Umar bin Khattab,
para panglima Amru bin Ash dan Uqbah bin Nafi memimpin pasukan Muslim
hingga Libya, yaitu pada sekitar tahun 21 H.[5] Selanjutnya pada masa
pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, para panglima Abdullah
bin Abi Sarh dan Abdullah bin Zubair melanjutkan
hingga ke Tunisia, dengan mengalahkan pasukan Bizantium (25 H) dan Berber (33 H)
Pada masa Kekhalifahan Umayyah,
terjadi beberapa kali pemberontakan Berber di wilayah Afrika Utara, yang
berhasil dipadamkan antara lain oleh para panglima Muawiyyah
bin Hudaij, Uqbah bin Nafi, Abu
Muhajir bin Dinar, Zuhair
bin Qais, Hasan
bin Nu'man, Musa
bin Nusair, dan Thariq bin Ziyad.
Penyebaran Islam kemudian tersebar lebih jauh lagi
dengan melintasi Gurun Sahara,
terutama oleh kaum Murabithun yang
pada abad ke-11 menaklukkan Maroko, Ghana,
dan daerah-daerah lainnya.[4] Selanjutnya kaum Muwahiddun melanjutkan ke Afrika Barat dan Afrika Tengah sampai pada 541 H.[5] Setelah itu timbullah
kerajaan-kerajaan Islam yang didirikan oleh suku-suku penduduk asli pedalaman
Afrika di Mali, Chad, Sudan, Nubia, Somalia, Zanzibar, Malawi, Kongo, dan
Mozambik yang terus melanjutkan penyebaran agama Islam melalui dakwah dan
pedagangan pada abad-abad selanjutnya.[5]