Tugas XII MA 5 September 2020
1. Buka LKS Materi tentang marah
2. Baca materi marah
3. buat tiga soal tentang marah kemudian kirim wa k saya
4. selamat membaca dan mengerjakan
UKHUWWAH
1.
Pengertian
Ukhuwwah
Ukhuwah (brotherhood) biasa diartikan sebagai “persaudaraan”.
Ukhuwah dalam konteks bahasa Indonesia, memiliki arti sempit seperti saudara
kandung dan dalam pengertian yang luas, ukhuwah adalah suatu sikap yang
mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain
dalam interaksi sosial.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا
بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٠)
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat : 10)
a. Adanya persamaan
2. Macam-macam Ukhuwah
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Maka (mereka) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At Taubah : 11)
“Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya adalah laksana bangunan. Sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR. Bukhari)
Ukhuwah keagamaan tampak sekali menjadi prioritas Nabi saw ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Pada saat petama kali rombongan sahabat dari Makkah (Muhajirin) tiba, pada saat itu pula Nabi saw langsung mengikatkan tali persaudaraan mereka kepada orang-orang mukmin yang ada di Madinah (Anshar), sehingga terikat tali ukhuwah keagamaan yang kuat antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Mereka sama-sama Islam, sama-sama menjalankan ibadah yang diajarkan dalam Islam seperti sholat, puasa, zakat dan lain-lain, mereka juga sama-sama berjihad di jalan Allah dan sama-sama mengorbankan jiwa hartanya di jalan Allah, sebagaimana firman Allah :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ (٧٢)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka satu sama lain lindung melindungi.” (QS. Al Anfal : 72)
Ukhuwah Islamiyah tidak dibatasi oleh wilayah, kebangsaan atau ras sebab seluruh umat Islam di dunia dimanapun mereka berada adalah bersaudara.
8 Prinsip ukhuwah Islamiyah (fi din al-Islam) antara lain :
1. Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang mantap,(kalimat sahadat)
b. Ukhuwah kebangsaan/Wathoniyah
وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ (٤٨)
“Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah menguji kamu terhadap peberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah :48)
Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat madani yang dibangun oleh Rasulullah saw :
1) Egalitarisme
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)
“Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orag-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran : 159)
a. Akomodatif; adanya kesediaan untuk saling memahami pendapat, aspirasi sesama
c. Ukhuwah Insaniyah/Basyariyah
Ayat yang mendasari ukhuwah Insaniyah adalah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالألْقَابِ بِئْسَ الاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الإيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (١١)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merenahkan sekumpulan yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebi baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelar yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, mereka itulah orag-orang yang dzalim.” (QS. Al-Hujarat : 11)
3. Pendekatan Ukhuwah
a. Ta’aruf adalah usaha saling mengenal sesama manusia, baik secara batiniah maupun lahiriyah.
4. Nilai-nilai Positif Ukhuwah
Ulangan harian aqidah akhlaq XII MA
Pertemuan pertama UH 8 Agustus 2020
Pertemuan kedua 15 Agustus 2020
Pertemuan Ketiga 22 Agustus 2020
MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI
AMAL SALIH
1.
Pengertian
amal saleh
Amal soleh menurut bahasa diartikan sebagai perbuatan baik
yang mendatangkan pahala, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan berbuat
baik terhadap masyarakat atau sesama manusia.
Secara istilah amal soleh adalah perbuatan
bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama
yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama
manusia.
Mahmud Syaltut berpendapat amal soleh adalah tiap perbuatan yang
mendatangkan kebaikan untuk diri sendiri, kaum, keluarga dan kemaslahatan umat
manusia. Adapun amalan buruk adalah segala perbuatan yang mendatangkan
kejahatan, kemudaratan, kerusakan, bencana dan lain-lain.
Sedangkan Sayyid Rasyid Ridha berpendapat tentang amal soleh
sebagai berikut :
1.
Bukan
kemuliaan seseorang yang berkata: sesungguhnya agama saya lebih mulia, lebih
sempurna, lebih benar dan lebih meyakinkan dan seterusnya, namun hanya sebagai
selogan dan buah bibir saja, tetapi tidak diamalkan.
2.
Sudah
menjadi sunnatullah, menjadi hukum Illahi, bahwa setiap perbuatan yang jahat
akan diberi ganjaran dan sebaliknya.
3.
Orang-orang
yang mengerjakan amal kebaikan itu dibalut dengan iman yang teguh, mereka itu
dinamakan orang-orang yang beramal yaitu orang-orang yang percaya kepada Allah
dan hari akhirat, yang akan masuk surga maka mereka tidak akan dirugikan
sedikitpun dari pahala amal yang mereka kerjakan.
2.
Membiasakan
berperilaku amal soleh dalam kehidupan sehari-hari
Membiasakan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebuah keharusan. Maka kita harus mengetahui prinsip-prinsip amal saleh antara lain :
a.
Niat
yang lurus
b.
Ada
manfaat
c.
Benar
prosesnya
Perbuatan amal saleh secara umum
meliputi semua perbuatan yang baik, perbuatan yang mendatangkan kedamaian,
perbuatan yang membuat orang merasa senang dan nyaman. Tetapi dalam pembahasan
ini akan kita bahas amal soleh disiplin, yaitu disiplin dalam beribadah dan
disiplin dalam bekerja.
a.
Disiplin
dalam beribadah
b.
Disiplin dalam bekerja
3.
Ciri-ciri
Orang Yang Beramal Soleh
1.
Selalu
memperbaiki hubungan dengan Allah melalui amal soleh
2.
Selalu
memperbaiki agamanya dengan beramal soleh
3.
Selalu
ikhlas dan sabar dalam segala hal
4.
Nilai-nilai
Positif Beramal Soleh
a.
Menghargai
Waktu
b.
Membawa
Kebahagiaan
TOLERANSI
1.
Pengertian
Toleransi
Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang
berarti berusaha untuk tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan
sesuatu yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dalam kamus bahasa
Indonesia disebutkan bahwa kata toleransi berarti sifat atau sikap toleran.
Kata toleran sendiri di definisikan sebagai bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan
dengan pendirian sendiri.
Toleransi dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti
sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap
kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam
suatu masyarakat.
Dalam bahasa Arab, istilah toleransi dikenal dengan tasamuh
yang berarti kemuliaan, lapang dada, ramah dan suka memaafkan. Secara umum, konsep tasamuh mengandung makna
kasih sayang (ar-Rahmah), keadilan (al-‘Adalah), keselamatan (al-Salam) dan
ketauhidan (al-Tauhid). Konsep-konsep tersebut memiliki keterkaitan satu dengan
yang lainnya, konsep tersebut merupakan ciri khas Islam yang membedakan toleransi
persfektif Islam dengan lainnya.
2.
Toleransi
Menurut Al Qur’an dan Sunnah
Dalam Islam, toleransi berlaku bagi semua orang, baik sesama
muslim maupun non muslim. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Ghair al-Muslimin fii
al-Mujtama’ al-Islami menyebutkan ada empat faktor utama yang menyebabkan
toleransi yang unik selalu mendominasi perilaku umat Islam terhadap non Muslim,
yaitu :
a.
Keyakinan
terhadap kemuliaan manusia, apapun agamanya, kebangsaannya dan keukunannya.
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ
فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى
كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا (٧٠)
“Dan sesungghnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan.” (QS.
Al-Isra’ : 70)
b.
Perbedaan
bahwa manusia dalam agama dan keyakinan merupakan realitas yang dikehendaki
Allah swt yang telah memberi mereka kebebasan untuk memilih iman dan kufur.
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً
وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ (١١٨)
“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan mausia umat
yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.” (QS. Hud : 118)
c.
Seorang
muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seseorang atau menghakimi
sesatnya orang lain. Allah sajalah yang akan menghakiminya nanti.
وَإِنْ جَادَلُوكَ فَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا
تَعْمَلُونَ (٦٨)اللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كُنْتُمْ
فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (٦٩)
“Dan jika mereka membatah kamu, maka katakanlah:’Allah lebih
mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan’. Allah akan mengadili diantara kamu
paa hari kiamat tentan apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya.” (QS. Al-Hajj : 68-69)
d.
Keyakinan
bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi
pekerti mulia meskipun kepada orang musyrik. Allah juga mencela perbuatan zalim
meskipun terhadap kafir.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ
لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا
تَعْمَلُونَ (٨)
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dengan taqwa,
dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS.
Al-Maidah : 8)
3.
Ciri-ciri
orang yang berperilaku Toleransi
Beberapa kriteria orang yang membiasakan diri berperilaku
toleransi, diantaranya adalah :
a.
Memahami
dalam kehidupan ini selalu terdapat perbedaan
b.
Tidak
menjadikan perbedaan sebagai masalah
c.
Menerima
saran dan kritik dari orang lain
d.
Menerima
nasehat orang lain
e.
Tidak
sombong
f.
Tidak egois
g.
Tidak
memaksakan kehendak
h.
Tidak
meremehkan orang lain.
4.
Nilai-nilai
positif Toleransi
Nilai-nilai positif toleransi adalah
1.
Menjalin
ukhuwah, persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat
2.
Menciptakan
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat
3.
Menimbulkan
sikap saling menghormati antar sesame
4.
Menciptakan
rasa aman, tentram, tenang dan damai dalam masyarakat
5.
Meghilangkan
hasud, fitnah, kebencian, dendam dan permusuhan
MUSAWAH
1.
Pengertian
Musawah
Secara bahasa musawwah adalah persamaan. Sedangkan secara istilah
musawwah adalah persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap sesama
manusia sebagai makhluk Tuhan.
Musawah juga dapat diartikan dengan persamaan derajat, artinya
sikap seseorang yang memandang dirinya sama atau sejajar dengan orang lain.
Bagaimanapun, dalam kehidupan ini selalu ada perbedaan, akan tetapi perbedaan
tersebut tidak lebih dari sekedar penanda identitas antara satu dan yang
lainnya.
2.
Membiasakan
Berperilaku Musawwah dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap musawah sangat diperlukan dalam berbagai bidang keilmuan,
karena dengan demikian setiap memutuskan sebuah kebenaran maka kita akan
besifat relatif tidak berdasarkan ketentuan atau kedudukan tertentu. Pada
dasarnya manusia memiliki dua pilihan status. Pertama, status karena
ikatan primodial yaitu ikatan yang diperoleh melalui asal usul keturunan, warna
kulit dan suku bangsa. Status yang pertama ini tidak dapat digunakan sebagai
tolak ukur prestasi seseorang. Kedua, status yang diperoleh dari hasil
kemampuan dan usahanya sendiri. Status yang kedua ini, kemudian melahirkan
sikap berkompetisi dalam kebaikan (fastabiqul khairat).
3.
Ciri-ciri
Orang yang Berperilaku Musawah
Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari tingkah
lakunya setiap hari, diantaranya adalah:
a.
Tidak
sombong
b.
Menghargai
karya orang lain
c.
Menghargai
kedudukan dan profesi orang lain
d.
Menerima
kritikan sebagai saran yang membangun
e.
Tidak merasa
paling benar
f.
Menyadari
kekurangan dirinya dan menerima kekurangan orang lain
4.
Nilai-nilai
Positif Musawah
Nilai-nilai positif orang yang berperilaku musawwah diantaranya
adalah :
a.
Terciptanya
hidup yang damai dan tentram
b.
Terciptanya
kehidupan yang harmonis karena sikap saling menghargai
c.
Terhindar
dari perbuatan memaksakan kehendak
d.
Terhindar
dari sikap diskriminasi
Ulangan harian 22 Agustus 2020