Rabu, 13 Januari 2021

SKI XIMA

 


 
Munculnya Gerakan Pembaruan Dalam Islam

Berada di bawah tekanan imperialisme Barat tidak sepenuhnya memberikan dampak negatif kepada umat Islam. Banyak pelajaran berharga yang didapatkan oleh umat Islam dari pengaruh dan tekanan peradaban Barat yang sedemikian maju, dari sinilah muncul gerakan-gerakan yang berusaha untuk mewujudkan peradaban modern dengan meninjau kembali ajaran-ajaran Islam dan memunculkan pembaruan-pembaruan dalam sendi keagamaan. Selain itu, semangat umat Islam untuk mengobarkan kebanggaan Islam yang pernah jaya mulai bangkit kembali.

Kebangkitan Islam adalah kristalisasi kesadaran keimanan dalam membangun tatanan seluruh aspek kehidupan yang sesuai dengan prinsip Islam. Artinya, kewajiban bagi umat Islam untuk mewujudkannya melalui gerakan-gerakan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Upaya untuk memulihkan kembali kejayaan Islam dikenal dengan Gerakan Pembaruan.

Di antara kelompok pembaru, mereka meniru pola dan sistem pendidikan yang diterapkan oleh bangsa Barat dalam mengembangkan sains dan teknologi. Gerakan ini dipelopori oleh Sultan Mahmud II dari Turki Usmani, Sayyid Ahmad Khan dari India, dan Muhammad Ali Pasya di Mesir.

Kelompok modernis lainnya menggagas pembaruan yang berpola terhadap penyebab kemunduran umat Islam, karena meninggalkan ajaran-ajaran Islam. Kelompok ini mengajak umat Islam untuk kembali pada al-Qur’an dan Sunnah, dengan tidak mengabaikan ijtihad. Ijtihad senantiasa diperlukan sebagai upaya penyesuaian ajaran Islam dengan perkembangan zaman. Di antara tokoh gerakan ini adalah Jamaluddin al- Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha.

Gagasan pembaruan yang berorientasi terhadap nasionalisme mendasar bahwa umat Islam itu terdiri dari berbagai bangsa, yang hidup di daerah dan lingkungan budaya yang berbeda-beda, sehingga memerlukan usaha pengembangan yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Gerakan modernisasi lainnya adalah gagasan pembaruan yang berorientasi pada nasionalisme. Hal ini berdasar pada kenyataan bahwa umat Islam terdiri dari berbagai bangsa dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Gerakan nasionalisme ini eksis di


berbagai negara yang menghadapi permasalahan spesifik tentang kekuasaan Eropa, dan peduli terhadap permasalahan dalam negeri mereka masing-masing, dan berupaya bebas dari kolonialisme bangsa Eropa

Gagasan nasionalisme membantu mempermudah umat Islam untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Negara mayoritas muslim yang pertama kali memerdekakan diri adalah Indonesia, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada tahun 1946, Syiria, Jordania, dan Libanon. Pakistan, pada tanggal 15 Agustus 1947. Pada  tahun 1951, Libya berhasil memerdekakan diri. Adapun Mesir baru menganggap dirinya benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 (setelah Raja Faruk digulingkan), meskipun sebenarnya Mesir telah bebas dari Inggris sejak tahun 1922.

Sudan dan Maroko merdeka pada tahun 1956, Malaysia (termasuk Singapura) merdeka dari Inggris pada tahun 1957, Irak baru merdeka pada tahun 1958, sedangkan Aljazair pada tahun 1962, dan Brunei Darussalam baru merdeka pada tahun 1984. Negara-negara Islam yang dulunya berafiliasi dengan Uni Soviet seperti Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Kazakhtan, Tasjikistan, dan Azerbeijan, baru merasakan kemerdekaan pada tahun 1992.
Ibrah

1.     Untuk kembali bangkit dan meraih kemajuan yang tinggi, diperlukan jihad jiwa dan harta dalam membangun peradaban. Peradaban Barat dan peradaban maju menerapkan jihad untuk meraih ilmu pengetahuan, bangsa-bangsa yang ingin maju harus mengeluarkan dana dan sumberdaya yang besar

2.     Umat Islam hendaknya bangkit dan menyusul bangsa-bangsa yang maju. Namun demikian untuk maju harus dengan tetap berpegang teguh kepada agama

3.     Mempelajari sejarah perkembangan Islam pada abad modern dapat disikapi dengan sejarah tersebut dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk mengadakan perubahan-perubahan supaya lebih maju dengan cara yang efektif dan efisien. Problema-problema masa lalu dapat menjadi pelajaran dalam bidang yang sama pada masa yang selanjutnya. Pembaruan dapat dilakukan dalam berbagai bidang baik ekonomi, pendidikan, politik dan lain sebagainya.


Soal Tryout UAMNUBK MA

 soal aqidah  Soal Try out Aqidah Akhlak UAMNUBK MA