Kamis, 1 Oktober 2020
Assalamualaikum Wr wb. Selamat pagi semoga hari ini semua d beri kesehatan Tugas kelas XI MA hari ini
- Buka LKS SKI kemudian baca Bab III
- kemudian isi Absensi kehadiran
Selamat Membaca karna PTS sudah dekat tanggal 5 Oktober 2020
PROSES
PERKEMBANGAN ILMU ENGETAHUAN
MASA BANI ABASIYAH
“Abasiyah dalam sejarah di kenal sebagai daulah yang mampuh meciptakan peradaban yang begitu pesat dan berkualitas. Fakta sejarah membuktikn bahwa pada masa itu Peradaban ilmu tumbuh dengn pesat, orang yang belajar dan mengajar sama-sama di fasilitasi oleh pemerintah, mereka di bangun tempat –tempat istirahat didalam perpustakaan-perpustakaan, mereka yang mengajar dan belajar sama-sama dibayar oleh khalifah. Suasana kelimuan semacam inilah yang menyebabkan ilmu tumbuh dan berkembang dengan cepat dan pesat”
Suasana tumbuhnya peradaban di Abasiyah terjadi setelah perluasan wilayah secara besar besaran. Faktor yang paling dominan mendorong suasana itu adalah kebijakan dari Khalifah Abu Ja’far, bahwa yang menjadi khalifah
haru orang yang mencintai dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Suasana keimulan
memang di ciptakan oleh khalifah dengan menyediakan segala fasilitas
penunjang, lembaga pendidikan dan
pepustakaan di bangun, tempat - tempat istirahat dan mukim di sediakan oleh siapa sajayang
mau belajar ilmu pengetahuan. Ulama dari
berbagai disiplin ilmu di datangkan untuk mengajari orang –orang
islam yang belajar.
Kegiatan menulis buku berjalan
dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar sambil menuliskan
ilmu dalam kitab. Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut 3
tingkat, yaitu ;
Tingkat
pertama, mencatat ide-ide atau
prcakapan dalam satu
halaman kertas diuliskan
rangkap dua, asli dan
salinan
Tingkat
kedua, merupakan pembukuan ide-ide serupa
hadis –hadis dalam satu buku, hokum-hukum fiqih di satu
buku, cerita cerita sejarah
di satu
buku dan seterusnya
Tingkat
tiga, tingkat penyusunan yang lebih
halus dan paling sempurnah. Segala yang
Sudah di catat, diatur dan
disusun dalam bagian bab-bab
tertentu serta berbed satu
Sama
yang lainnya. Tingkat penyusunan
peradaban ilmu demikian berlangsung pada bani
Abasiyah fase pertama masa kekuasaan 9 khalifah
pertama Abasiyah. Kalifah-khalifah
seperti Al Mansur, Harun al
Rasyid dan Al Makmum adalah khalifah-khalifah yang paling
disiplin dalam suasana tersebut.
B.Bentuk Peradaban Hasil Riset
Dari Para Ahli Dan Tokoh-Tokohnya.
Dari hasil ijtihad dan riset para ahli ilmu
pengetahuan dan ulama atau cendekiawan muslim, berhasil menemukan berbagai
bidang ilmu pengetahuan, antara lain adalah :
1.
Filsafat
a.
Al-Kindi
(194-260 H = 809 – 873 M) buku karanganya sebanyak 236 judul.
b.
Al-Farabi,
karyanya sebanyak 12 buah
c.
.Ibnu Bajah (beliau
wafat tahun 523 H)
d.
Ibnu Thufail
(wafat tahun 581 H)
e.
Ibnu Shina
(370 – 428 H) disamping seorang filosof beliu juga seorang dokter, kerangannya
yang terkenal adalah Shafa yang terdiri
dari 18 jilid, Najat, Qanun, Sadidiya terdiri dari 5 jilid, Danes Nemah, Najmul
Hikmah terdiri dari 10 jilid, Al-Qanun Fiat Thib (membahas tentang ilmu
kedokteran yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin)
f.
Al-Ghazali
(450 – 505 H=1058 – 1101 M), hasil karyanya berjumlah 70 judul, buku karyanya
yang cukup terkenal adalah Al-Munqizh Minadl-Dlalal, Tahufutul Falasifah,
Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin, Al-Wajiz, Mahkun Nazzar, Miyazul Ilmi, Muqasidul
Falasifah
g.
Ibnu Rusyd
(520 – 595 H =1126 – 1198 M), diantara buku karangannya yang terkenal adalah
Mabadiul Falasifah, Kulliyyat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, Kitab Doma-Dokma
dan lainnya. Beliau disamping seorang filosof juga sebagai seorang dorter, buku
tentang kedokteran yang cukup terkenal adalah Al-Hafi.
2.
Kedokteran.
A.
Beberapa
perguruan tinggi kedokteran yang cukup terkenal berada di kota :
a.
Yunde Shapur
(Iran)
b.
Harran (Syiria)
c.
Baghdad
B.
Para dokter
dan ahli kedokteran yang terkenal antara lain :
a. Jabir Bin Hayyan (wafat tahun 161 H = 778 M), beliau
dianggap sebagai bapak ilmu kimai, buku karangannya sebanyak 500 judul.
b. Hunain Bin Ishaq (194 – 264 H = 810 -878 M), beliau
seorang ahli mata yang terkenal dan banyak meterjemahkan buku-buku bahasa
asing.
c. Thabib bin Qurra (221 – 228 H = 836 – 901
M)
d. Ar-Razi atau Razes (251 – 313 H = 809 –
873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang penyakit campak dan cacar yang
diterjemahkan kedalam bahasa Latin.
3.
Matematika.
Diantara ahli matematika yaitu :
a.
Umar
Al-Farukhan beliau seorang Insinyur arsitek pembangunan kota Bagdad.
b.
Al-Khawarizmi,
pengarang kitab Al-Gebra (Al-Jabar), beliau juga penemu angka 0 (nol), sedang
angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga
angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 disebut angka Arab dan setelah disempurnalan
lagi oleh orang Latin kemudian disebut angka Latin.
c.
Banu Nusa (3
anak Syakir Musa), mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.
4.
Astronomi.
Para ahli ilmu astronomi yang terkenal adalah.
a.
Al-Fazari
pencipta Astrolobe yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang
b.
Al-Battani
atau Al-Betagnius
c.
Abdul Wafak
menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang
Yunani)
d.
Al-Farghoni
atau Al-Fragenius
5.
Seni Ukir.
Beberapa seniman ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff
sekitar tahun 961 – 976 M, pada saat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir
di Kairo yang bernama Sekolah Kairo
6.
Bahasa dan Sastra :
Berbeda dengan masa pemerintahan
bani Umayah yang belum banyak.Penyair pada masa pemerintahan bani Umayah, masih
kental dalam keaslian warna Arabnya, sedangkan sastrawan pada zaman
pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan kekuasaan tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikannya dengan sesuatu
yang bukan berasal dari tradisi arab dari tradisi Arab. Oleh karena itu wajar
kalau kemudian pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak bermunculan penyair
terkenal. Diantara mereka adalah sebagai berikut:
a.
Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah
Hasan bin Hani
b.
Abu Tamam
(wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tba’i
c.
Dabal
al-khuza’I (wafat 246 H) nama aslinya adalah Da’bal bin Ali Razin dari
Khuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis.
d.
Ibnu Rumy
(221-283 H). nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani
menciptakan tema-tema baru
e.
Al-Matanabby
(303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft penyair
istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal.
Pada masa pemerintahan dinasti bani Abbasiyah telah
terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra
novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau
disalin dari bahasa asing.
a.
Abdullah bin
Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis diantaranya Kalilab wa
Dimnab, kitab ini terjemahan dari bahasa sansekerta. Karya seorang filosuf
india bernama Baidaba dia menyalin menjadi bahasa arab.
b.
Abdul Hamid
al – katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat.
c.
Al-Jabid
(wafat 255H). karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi
bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.
d.
Ibnu Qutaibab
(wafat 276 H). ia dikenal sebagai ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan
memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
e.
Ibnu Abdi
Rabbib (wafat 328 H) ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki
kecenderungan kesajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra arab.
Karya terkenalnya adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat
banyak Ilmu pengetahuan Islam